Sabtu, 07 April 2012

KFX Pesawat Tempur Indonesia dan Korea Selatan


Dalam rangka kerjasama dua Negara Asia, Korea Selatan dan Indonesia akan merencanakan mengembangkan industri pesawat tempur canggih. Kegiatan proyek besar ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebagian besar dana tersebut dibiayai oleh Korea Selatan sekitar 80 persen dan Indonesia 20 persennya saja. Direncanakan kedepan Indonesia akan membuat sekitar lima (5) prototipe pesawat jet tempur seri KF-X/IF-X, dan jenis pesawat tempur ini multimission generasi 4.5. Dari kelima pesawat jet tepur yang dibuat, empat (4) untuk Korea dan satu (1) untuk Indonesia.

Atas dasar perjanjian kerjasama Korea Selatan dan Indonesia dalam perencanaan pembuatan pesawat tempur, dengan perbandingan modal biaya berkisar 80 persen didanai oleh Korea Selatan: dan 20 persen Indonesia. Pemerintah Indonesia akan mengeluarkan dana sebesar USS 1,01 milliar atau sekitar 10,1 triliun. Rencananya proyek ini berjalan akan memakan waktu selama sepuluh tahun (10 th) sampai tahun 2020. Untuk rencana keseluruhan pembuatan pesawat jet tempur yang berjumlah 250 pesawat, 200 pesawat untuk Negara Korea Selatan, dan Indonesia mendapatkan 50 pesawat tempur.

Selama ini Negara Indonesia masih ketergantungan persenjataan untuk memperkuat TNI dari negara-negara Adikuasa, seperti; Amerika dan Soviet. Dengan kerjasama dibidang teknologi kedirgantaraan antara Korea dan Indonesia dalam pembuatan pesawat jet tempur, merupakan langkah awal bangsa Indonesia sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan akan persenjataan (Alutsista) kepada Negara-negara maju. Maksud dan tujuan dibuatnya alat persenjataan (pesawat tempur) yang canggih di Indonesia baik untuk sekarang, dan juga kebutuhan dimasa depan, paling tidak bisa menghemat pengeluaran anggaran untuk membeli persenjataan. Keuntungan dari kerjasama teknologi bidang kedirgantaraan dengan Negara Korea Selatan yang maju teknologinya, akan meningkatkan kemampuan dan juga menambah kecerdasan anak bangsa, serta memperkuat keyakinan bangsa Indonesia untuk bisa mandiri dalam teknologi pembuatan pesawat jet tempur.

Diharapkan untuk tahun-tahun kedepan, Indonesia telah selesai menandatangani perjanjian kerjasama teknologi dengan Negara Korea Selatan. Pernyataan tersebut dibeberkan oleh Sekretaris Jenderal Kementrian Pertahanan, yaitu Marsekal Madya Erris Herryanto. Setelah menerima hasil laporan tentang tim studi kelayakan, Marsekal Madya Erris Herryanto, mengatakan bahwa, Indonesia pantas dan layak untuk bekerjasama dengan Korea Selatan dalam pembuatan pesawat tempur. Pesawat tempur yang akan dibuat di Indonesia, dengan kode KFX mempunyai kemampuan tempur berada di tengah-tengah atara pesawat F-16, dan pesawat F-35 buatan Amerika.

Inilah Desain KFX

Kesepakatan dan perjanjian secara detail sedang dibicarakan bersama, dan sejauh ini belum ada perbedaan pendapat dari kedua negara yang mencolok. Sementara ini sedang disusun redaksional tentang perjanjian kerjasama bidang teknologi antar kedua negara. Indonesia mengandalkan PT Dirgantara Indonesia dan para tenaga ahlinya untuk melaksanakan kerjasama dengan Korea Selatan dalam pembuatan pesawat jet tempur.

1 komentar: