Dinosaurus mungkin pernah menjadi penguasa dunia dengan badan besar,
cakar tajam, dan giginya yang mengerikan. Namun, saat mereka akhirnya
punah dari muka Bumi, kura-kura Boremys yang sederhana justru selamat dari serangan meteorit yang menghantam Bumi 65 juta tahun lalu.
Buktinya adalah sebuah fosil yang ditemukan oleh
palaeontolog Amerika Serikat di formasi batuan di North Dakota dan
Montana menjadi bukti. Fosil tersebut diperkirakan milik mahluk yang
hidup di periode pasca serangan meteor: Kura-kura air.
Apa rahasianya Kura-kura bisa bertahan hidup? Menurut pada ilmuwan, itu
bukan karena cangkangnya yang keras. Tapi, fakta bahwa mereka tidak
serakah.
Metabolisme mereka yang lamban menjadi kunci bertahan
hidup di periode pasca serangan meteor. Di mana hanya sedikit makanan
yang tersisa. Mereka juga terlindungi oleh air, yang jadi satu dari dua
habitat mereka.
“Kura-kura adalah hewan yang tangguh, mereka mempu bertahan di
masa-masa sulit,” kata Tyler Lyson dari Yale University kepada
LiveScience. Selain itu, “hewan yang hidup di air terlindungi dari
apapun yang bisa membunuh tanaman darat dan Dinosaurus.”
Kebiasaan kura-kura juga jadi kunci penting yang menyelamatkan. Saat
kondisi dingin, kura-kura akan berhibernasi. Namun, ketika sangat panas
atau kering, kura-kura air akan mengubur dirinya di lumpur — menunggu
kondisi normal. Ini yang mungkin mereka lakukan saat periode kemusnahan
Dinosaurus.
Untuk diketahui, meteorit yang memusnahkan Dinosaurus memiliki lebar
antara enam sampai sembilan mil, yang menghantam Semenanjung Yukatan, di
selatan Meksiko. Tubrukan itu melepaskan sekitar 100 juta megaton energi. Masa itulah yang kemudian dikenal sebagai K-T Boundary — periode kemusnahan massal mahluk hidup.
Para ilmuwan menemukan binatang-binatang tang selamat dari ‘kiamat’ itu
dengan cara mencarinya di antara bebatuan yang memiliki keunikan
geologis.
Kala itu, hampir seluruh hewan darat tersapu bersih, musnah. Termasuk
jenis penyu. Namun, Kura-kura Boremys — khususnya famili Baenid luput.
“Hewan kecil yang memiliki metabolisme lambat dan hidup di air, mereka
bertahan dengan baik di K-T Boundary,” tambah Lyson. “Di dalam air,
sebelum dan setelah tubrukan meteor, semua berlangsung seperti biasa.”
Namun, Kura-kura Boremys pun akhirnya menyerah pada alam dan waktu.
Mereka akhirnya punah sekitar 40 juta tahun lalu — setelah sempat hidup
sekitar 85 juta tahun di Bumi.
Para ilmuwan menduga, hewan tersebut punah karena dimangsa predator.
Salah satu alasannya, mereka tak bisa menyembunyikan kepalanya di
cangkang — kemampuan yang dimiliki Kura-kura modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar